Hallo hallo fans Ducati JB-Rossi. Cukup lama srondol si tukang ngarit ga bisa online untuk mengisi blog. Terima kasih sebesar-besarnya bagi para ksatria ngepetters yang TAK KENAL MENYERAH terus menjaga bara ngepet Red Desmo-46. Srondol benar-benar memberikan kredit tak tergantikan kepada semua HOKAGE 46. Juga mohon maaf sebelumnya bagi fans lebay ngepetters Ducati JB-Rossi, srondol dapet amanah dari peternak sapi Jepara untuk ngrumat sapi-sapi beliau supaya bisa gemuk. Srondol pun mencari rumput di dataran Belanda. Yah, semoga aritan-aritan lebay srondol bisa dimakan sapi dengan lahapnya...
wkwkwkwk,dr dulu aku senyum2 lihat ulasannya dn aku dah prediksi klo hasilnya ga akan seindah fantasi srondol. emang piawai srondol nyusun kata2 hingga terkesan ilmiah. tp sebagai non fumi, tentu kita tdk terbuai. krn kita lebih objektif menilai. srondol dg segala kecintaannya tentu hanya akan mengemukakan fakta (termasuk kejadian kecil dan sepele) yang menguntungkan citra positif VR, fakta yg jelek2 ga diulas, sementara untuk CS & JL dia berbuat sebaliknya.
Ternyata, ada satu sapi srondol yang malu-malu kucing... Hehehehe... Sapi... Go####
Sebenarnya, srondol akan membawakan postingan yang dulu sudah pernah diangkut oleh bro eerroorrid di WP JB Rossi. Terima kasih sebesar-besarnya kepada bro eerroorrid.
------------------------
Mungkin ada yg heran kenapa JB Rossi selalu sukses membuat motor semakin baik dari tahun 2000-2010… Sebenarnya hal ini karena JB Rossi mengikuti pola pikir orang Jepang, bangsa yang menguasai perekonomian dunia. Dan hanya karena Jepang dibatasi dlm pengembangan senjata perang saja yg menyebabkan Jepang tidak menjadi polisi dunia.
Ada sebuah buku yang ditulis tahun 1980an dan diterjemahkan di tahun 1990an, yang menjelaskan secara gamblang kenapa Jepang mulai menguasai dunia, dan diramalkan akan menguasai bisnis dunia tahun 2000an, dan memang kejadian!!
Saat kekuatan ekonomi Amerika mulai rontok, kekuatan ekonomi Asia yg dipimpin Jepang (lalu Korea & China) membantu bangsa Arab untuk mempergunakan uang hasil minyak untuk membeli saham2 perusahaan barat…. dan membangun Arab dengan teknisi2 dari Jepang dan Korea (barat hanya sedikit, itupun berhubungan dgn minyak), nyaris seluruh infrastruktur dikerjakan bangsa2 Asia Timur.
Tidak usah jauh2… lihatlah mobil2 atau kendaraan2 yg ada di Indonesia saat ini, lebih 80% dikuasai merk Jepang dan Korea, mobil2 Eropa makin terkotak2 kecil.. yg hanya dibeli kalangan atas ke-atas… kalangan menengah hanya mau beli bekas-an alias seken-an saja.
Sebenarnya pola pikir Jepang dan Barat dasarnya sama, tapi sangat berbeda dalam penggunaan/pemaknaannya. Langsung saja dalam hal pemecahan masalah, orang barat sangat berkonsentrasi dgn pemecahan masalah. Semua masalah harus dicarikan pemecahannya… Masalahnya adl saat masalah itu dianggap sudah tidak ada.. apa yang mau dipecahkan lagi?? Mending menciptakan sesuatu yang baru lagi… masalah baru pasti butuh pemecahan baru kan?
Memang tidak ada yang salah… tapi inilah titik yang dicuri/digarap oleh Jepang/Korea/China.. Penyempurnaan lewat inovasi (atau malah kita tuduh Njiplak??). Saat orang barat menilai sesuatu produk tidak ada masalah, maka Jepang akan memandang produk tersebut sebagai titik awal bagi produk2 Jepang… Dibuatlah barang penyempurnaan atau substitusi (pengganti) yang lebih baik/ekonomis. Pola pikir Jepang tahap demi tahap, tapi menikmati keuntungan dari tahap demi tahap tersebut, dicari detail demi detail yg layak disempurnakan/ di inovasi, sehingga memuaskan konsumen
Daripada pusing bacanya, singkat saja :
Orang barat –> Fokus pada pemecahan masalah, dan saat masalah terpecahkan akan merasa puas dan mencari masalah lain. Orang Jepang –> Jika masalah sudah terpecahkan, tetap dianggap sebagai suatu hal yang harus disempurnakan detail demi detail, tanpa berusaha berhenti untuk menginovasi suatu hal tersebut. Perhatikan Televisi… sebenarnya cukup sampai tehnologi layar rata.. tapi sekarang orang2 tetap membeli Televisi TFT, LCD, LED… dan nanti apalagi, padahal semuanya tetap untuk nonton motoGP.. sementara Tipi merk barat “NYARIS” sudah musnah dari jaman Tipi Tabung!!! Mana HP motorola asli amrik? Semua sudah dibuat di China/Korea… O2/HP = Dopod = HTC… Blackberry asal Kanada-pun sudah jadi buatan China!
Kembali ke JB Rossi…. Pola pikir JB Rossi sangat jelas sekali persis dengan orang Jepang! Kejeniusan Eropa yang berpikir ala kecerdikan Jepang… Jadilah Duet Legendaris!!
JB Rossi selalu bekerja tahap demi tahap, bukan loncat kanan loncat kiri ala Ducati. Diminta fokus pada delivery tenaga dan elektronik efektif, malah bikin elektronik yg canggih yang malah menghilangkan feeling Rossi pada roda saat melibas tikungan… maunya Rossi elektronik membantu pengendalian, eh malah pengendalian oleh elektronik?? Keseimbangan motor sulit didapat karena semuanya dikontrol elektronik… memang elektronik bisa mengontrol nyali Rossi? Gimana mau betot gas kalau motor geal geol? Kecuali pembalap nekad yg menganggap jatuh sbg nothing to loose.
Enrico Borghi : Terkadang anda pun melakukan hal-hal biasa yang dilakukan oleh orang lain di dunia ini. Valentino Rossi : Motor ini belum sesuai dengan keinginan saya, yang artinya saya tidak bisa menggeber motor 100% setidaknya mengendarai motor seperti saya sesungguhnya. Ini adalah olahraga yang apabila anda tidak memiliki feeling penuh, ditengah balapan anda akan kesulitan. Selain fakta bahwa walaupun anda tampil 100% yang lain juga semakin mengalami peningkatan.
EB : Mengapa anda tidak bisa membuat perubahan dengan Desmosedici? Valentino Rossi : Kami masih mencari tahu mengapa.
EB : Setelah satu setengah tahun? Tapi masih tidak bisa? VR : Yang pasti saya tidak bisa menggeber motor melebihi batas dan saya terlihat tidak ok ketika mengendarai motor. Bukannya saya berbalik dan berteriak “Lihat, apa yang telah saya raih!” Dan ketika melihat catatan waktu, saya kecewa. Saya mengerti sebagai seorang pembalap, saya lambat.
EB : Tentu saja anda tidak bisa mencapai kisaran jarak seperti biasa yang anda lakukan. Tetapi biasanya anda bisa mengendarai apa aja. VR : Saya telah mengendarai berbagai motor dari berbagai kelas tapi lebih kurang saya mengendarai mereka dengan cara yang sama. Saya telah mengalami evolusi sendiri namun pada dasarnya sama. Ketika pertama kali saya mengendarai motor Yamaha tahun 2004, motornya tidak begitu berbeda dengan Honda, hanya agak sedikit lambat, yeah ada yang bisa dibilang lebih buruk. Misalnya framenya lebih baik tapi di bagian lain kurang, tapi secara keseluruhan tidak jauh berbeda. Tapi yang jelas… saya tidak bisa mengendarai motor ini, ini begitu berbeda.
EB : 11 tahun bersama pabrikan Jepang. 7 tahun bersama Yamaha. Apakah telah mengubah cara anda membawa motor? Valentino Rossi : Saya rasa tidak…!!! Problem terberat adalah bahwa batasan dalam mengendarai Desmo. Saya tidak bisa menggeber 100% itulah mengapa kami belum memetik hasil yang memuaskan, saya sangat menantikan hal tersebut, dan pastinya juga para fans.
EB : Tapi anda adalah Valentino Rossi. Penjelasan ini saja tidak cukup. Dan perubahan besar apa sebenernya yang terjadi sehingga situasi seperti ini? Valentino Rossi : Pertama saya harus mengatakan bahwa, khususnya Stoner, Pedrosa dan Lorenzo sekarang semakin tangguh, apalagi sekarang kami memiliki ban tunggal, motor dibawa oleh pembalap yang kadang mengemudikan motor dengan cara tidak wajar.
EB : Tidak wajar? Valentino Rossi : Ban yang mereka produksi tidak bisa memberikan cukup grip ketika anda menikung semaksimal mungkin, mirip dengan ban yang pernah saya gunakan hingga akhir tahun 2008.
EB : Coba jelaskan secara lebih baik. Valentino Rossi : Ketika peraturan ban single diberlakukan, ban akan mengalami perubahan bila anda begitu miring ketika menikung. Ini menurut pendapat saya, yang merupakan perbedaan teknis terbesar akhir-akhir ini.
EB : Apakah itu juga alasan mengapa gaya membalap di MotoGP juga berubah? Valentino Rossi : Pastinya…!!! Jelas bahwa motor dikendarai dengan cara yang berbeda. Ketika memasuki tikungan, sewaktu berhenti, ban cenderung agak ‘meruncing’ bukan bulat penuh.
EB : Dan Stoner? Valentino Rossi : Ya…!!! meski mungkin Pedrosa yang pertama kali melakukannya. Dani telah mengambil & melakukan karena itu kebutuhannya, Artinya dengan badan yang lebih kecil, dengan begitu ia telah menemukan gaya yang mampu menahan sebagian besar tubuhnya.
EB : Jadi masalahnya bukan pada revolusi mesin? Valentino Rossi : 800 dan 900 tidak ada perubahan. Bahkan elektronik yang mempengaruhi keduanya.
EB : Tapi Yamaha terlihat begitu lurus di tikungan. Setidaknya yang terlihat. Valentino Rossi : Yamaha agak membulat, sedang Honda tajam. Yamaha dengan Spies dan Lorenzo masing-masing memiliki cara tertentu untuk melakukannya, tapi saya rasa begitu..
EB : Tapi mengapa anda tidak bisa melakukannya? Valentino Rossi : Mesin kami begitu liar. Saya tidak bisa membukanya dengan cepat dan mantap karena dengan begitu motor menjadi tidak stabil.
EB : Dengan begitu, apa yang harus dilakukan? Valentino Rossi : Fokus dan bekerja dengan baik. Sebenarnya masalahnya ada dua.
EB : Pertama? Valentino Rossi : Ketika memasuki tikungan, saya tidak tahu. Front end tidak membantu anda untuk keluar tikungan. Ini masalah utama. (Understeer).
EB : Tapi anda telah menyadarinya sejak November 2010. Telah setahun anda bekerja. Valentino Rossi : Sebenarnya, sungguh luar biasa, ini sama masalahnya seperti motor yang saya kendarai pada bulan November 2010 hingga sekarang problemnya serupa. Baik versi yang tak ada frame, frame karbon, aluminium dan akhirnya chasis dirombak ulang, namun masalahnya masih sama. Luar biasa!
EB : Dan masalah kedua? Valentino Rossi : Adalah Mesin. Dan ini adalah problem utama. Anda butuh motor yang bisa dikendalikan dengan baik. Motor kami begitu agresif. Lebih agresif dari Yamaha dan Honda. Nyatanya Stoner sewaktu tes Valencia mengatakan bahwa mesin Honda ‘enak’, sedang Pedrosa mengatakan agresif. Itu karena Stoner selama ini mengendarai Ducati.
EB : Dari kedua masalah itu, mana yang paling susah dipecahkan? Valentino Rossi : Understeer…!!! Menurut pendapat saya, mudah mendapatkan mesin yang kurang powernya namun bisa dikendalikan. Jika Preziosi menyetujuinya, maka anda bisa mendapatkan mesin seperti itu.
EB : Masalah understeer, mengapa motor ini diproduksi begitu? Pernahkan anda mengalaminya? Valentino Rossi : Ia tidak pernah memutuskan begitu. Tiba-tiba saja terjadi. Bahkan orang di Ducati saja tidak tahu mengapa masalah ini tidak hilang-hilang.
EB : Tapi ada beberapa pembalap yang telah menang bersama Ducati. Valentino Rossi : Ya Stoner…!!! gaya balapnya begitu khusus. Dan kemudian pada tahun 2007 masih muda dan lebih mudah untuk beradaptasi dengan Ducati. Dia telah berkembang dengan Ducati: sebenarnya, ia harus berterima kasih dengan Ducati karena ia tumbuh dengan Ducati maka ia bisa membalap bagaikan terbang saat ini. Jika anda tidak mengendarai Desmo dengan khusus, maka anda akan hancur.
EB : Tapi dengan level yang bisa mengangkat Honda dan Yamaha. Valentino Rossi : Tentu saja. Lorenzo dan Stoner begitu tangguh. Kenyataannya saya tidak bilang, “Beri saya motor Yamaha maka saya akan menang!” Saya pikir saya masih bisa bertaruh karena dalam satu tahun banyak yang berubah. Contohnya Stoner ke Honda dan ia telah menunjukkan siapa dirinya di sana.
EB : Anda telah bersama Ducati sejak November 2010. Bagaimana mungkin keadaan terasa begitu sulit? Valentino Rossi : Di Ducati lebih sulit untuk mengatasi masalah. Ini sangat menyedihkan.
EB : Mungkin anda yang harus mengepalai dan memaksa teknisi untuk mengikuti opini anda. Valentino Rossi : Saya seorang pembalap, itu saja sudah cukup. Berapa banyak pekerjaan yang harus saya lakukan lagi?
EB : Bagaimana cara melakukannya? Valentino Rossi : Anda harus menyempurnakan nya secara detail, mulai dengan yang paling penting, dan harus melakukannya secara perlahan. dan melakukan pendekatan terhadap masalah secara bertahap.
EB : Metode Rossi/Burgess Valentino Rossi : Mereka (Ducati) kurang berpengalaman. Mereka perlu tenang dan bukannya panik. Sebelum mengambil keputusan haruslah dipikirkan dan dipertimbangkan dulu, anda tidak bisa bersikap layaknya seorang supporter sepakbola.
EB : Apakah metode di Ducati ini yang telah membawa anda ke arah yang salah? Valentino Rossi : Sedikit…!!! Tapi ada juga hal lain, Ducati harus dibawa dengan cara yang berbeda bukan dengan cara standar seperti biasa. Motor ini pun juga sulit untuk dikembangkan.
EB : Biasanya bila pembalap memberi tahu kepada teknisi maka mereka akan mengatasinya. Valentino Rossi : Oh, tentu saja ini masalahnya. Tapi setidaknya anda harus mengtahuinya? Faktanya untuk bisa memecahkan masalah seperti di Honda atau Yamaha dibutuhkan pengalaman balapan di level seperti ini selama 50 tahun.
EB : Mereka yang mengkritik anda mengatakan : Valentino Rossi adalah seorang fenomenal yang bisa menyetting motor, namun setelah satu setengah tahun, ia gagal bersama Ducati. Valentino Rossi : Saya tidak mendesain motor saya mengatakan apa yang ada pada motor. Kenyataannya mereka yang bekerja dengan saya mengatakan bahwa sangat baik dalam memberikan input apa yang terjadi pada motor. Saya tidak bisa berhenti di box dan mengatakan di tikungan ini motor mengalami understeer, kemudian menggambarkan satu inch pada steering sumbu geometri atau memvariasikannya menjadi 2.5 derajat……….Saya tahu dan begitu mengerti apa yang terjadi pada motor di trek tertentu, saya sangat baik dalam hal seperti itu, karena itu juga bagian dari pekerjaan saya. Yang lain pun harus melakukan tugas mereka : mereka teknisi harus memahaminya dan bertindak.
EB : Apa itu kesimpulannya? Valentino Rossi : Saya telah menjelaskan masalah yang ada pada motor secara jelas berurutan sekarang tinggal mencari pemecahannya.
EB : Apakah anda khawatir hal tersebut tidak bisa berhasil? Valentino Rossi : Hingga sekarang kami belum selesai. Tapi motor telah berkembang jauh selama 3 bulan. Masih ada kartu yang akan kami mainkan.
EB : Tak bisa dipungkiri. Anda pun tampak tak terlalu yakin, tak seperti biasanya. Valentino Rossi : Sungguh menyakitkan bila saya keluar dan melihat bahwa saya tak bisa mengendarai motor tersebut. Saya merasa tak berdaya dan saya dikalahkan mereka yang biasanya tak lebih kuat dari saya.
EB : Jadi anda merasakan tekanan lebih ketika mengendarai motor? Valentino Rossi : Itu perlu. Bersama-sama kami akan mengatasi masalah yang ada, dan melakukan yang terbaik yang kami bisa agar tahun ini kami bisa mendapatkan motor yang telah jauh meningkat.
EB : Dalam proyek ini, apakah anda akan bertahan hingga mereka bisa memberikan motor yang bisa meraih kemenangan? Valentino Rossi : Terlalu dini menjawab pertanyaan ini. Mengatasi tantangan yang ada, atau setidaknya Ducati kompetitif, akan menjadi sesuatu yang indah. Fans juga telah memberikan kami semangat. Begitu menakjubkan dukungan dari mereka. Mereka yang bekerja di Ducati juga begitu bagus mereka bekerja dengan semangat dan sepenuh jiwa.
EB : Tapi…. Valentino Rossi : Ini semua akan menjadi indah. Hanya motor itu saja yang seperti menghancurkan anda. Stoner pulang ke rumah pada tahun 2009 dan melewatkan 3 balapan, karena ia tak punya kekuatan dan tidak tahan !
------------------------
Bisa dilihat dari bacaan di atas?
JB Rossi –> Setelah pemecahan masalah utama distribusi berat (Carbon ke Desmobox) perbaikan akan bertahap dari hal pokok yaitu delivery tenaga (dibilang bisa jika Pippo merestui) lalu berlanjut ke detail2 kecil lainnya secara kontinyu.
Pippo –> Maunya pemecahan secepatnya, langsung gebrakan canggih. Obsesi Pippo memecahkan masalah D-16 yg butuh 20.000 jam saat Pippo membuatnya, menimbulkan kesombongan diri, melupakan “kemampuan” JB Rossi yg sudah legendaris di balap motoGP.
Kejeniusan Pippo –> Ego pencipta D-16 –> setengah2 mengikuti petunjuk JB Rossi. JB Rossi –> yg terbiasa berpikir menyempurnakan “rasa” mesin Jepang, kaget dg habit Ducati… yg ingin secepat2nya memecahkan masalah… tapi malah salah arah karena tidak mendengarkan arahan jb rossi.
Tapi semoga itu sudah berlalu, dan Kejeniusan Pippo team akan dimanfaatkan utk menyempurnakan petunjuk2 JB Rossi.
Perbandingan Pola Pemikiran Barat VS Jepang Berikut : (klik kanan > open link in new tab)
Pola Pikir JB Rossi yg terus menerus menyempurnakan
0 comments:
Post a Comment